
Cannavaro telah membuktikan hal itu.
Saat berusia 16 tahun Cannavaro berkata setelah menyaksikan kekalahan Italia di semi-final lawan Argentina pada 1990, "Saya ingin menjadi pemain sepakbola dan pemenang Piala Dunia." Cerita lain menyebutkan, Cannavaro saat hari-harinya bersama tim juniornya, malu-malu dalam melakukan tekling terhadap Diego Maradona, yang diperlakukan bagaikan Tuhan di Napoli setelah memimpin mereka pertama kali merebut gelar Seri A pada 1987, satu tahun setelah memenangi Piala Dunia selaku kapten Argentina. "Bagus, Anda sudah melakukannya dengan baik," kata Maradona kepada pemain remaja itu. Cannavaro berusaha menyamai prestasi Maradona dengan Argentina pada 1986 dengan menjadi kapten Italia ke Piala Dunia 10 tahun kemudian dan Senin bahkan melampaui dia dengan meraih kehormatan sebagai pemain sepakbola terbaik dunia, sebuah penghargaan yang belum diperkenalkan sampai 1991 setelah hari-hari kegemilangan Maradona.
Cannavaro memulai debut profesionalnya bersama Napoli pada Maret 1993 dan secara total bermain dalam 394 pertandingan Seri A sebelum musim panas pindah dari Juventus yang terkena degradasi ke klub raksasa Spanyol Real Madrid. Klub Italia dia lainnya adalah Parma dan Inter Milan. "Real Madrid adalah tim dimana tiap pemain ingin turun sekurangnya sekali dalam hidupnya. Dalam hal ini, dalam karir saya mungkin ini peluang saya terakhir dan saya tidak bisa membantah," katanya setelah mengambil-alih kaos nomor 5 dari Zidane yang sudah gantung sepatu. Dia belum lama ini terpilih sebagai pemain sepakbola terbaik Eropa mengalahkan Ronaldinho dan para pemain seperti Zinedine Zidane dan Thierry Henry. Tapi pada Senin dia merasakan hal yang sama ketika dia menerima kehormatan tiga pekan lalu. "Apa yang saya lakukan di sini?" dia merasa aneh ketika berpikir tentang sekitar 50 pemenang penghargaan Eropa sebelumnya. "Ketika itu saya menyadari banyak dari bintang-bintang itu tidak pernah mengangkat Piala Dunia ke langit. Baiklah, saya melakukan itu.
0 comments:
Posting Komentar